Duabuah switch yang saling berhubungan antar VLAN disebut A. Trunking C. Config E. Secure Device Access B. Segmentasi D. Coding HubSwitch Hub merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa computer sekaligus. Antar hub juga dapat saling berhubungan yaitu dengan menggunakan cara cross over cable, tetapi hub - hub saat ini sudah dapat meng - cross over cable sekaligus hubungan antar hub ini disebut juga chaining melalui port uplink. Inter - vlan routing adalah membuat routing antar vlan supaya bisa saling berhubungan dengan menambahkan sebuah router. Dan menempatkan salah satu switch lainnya sebagai mode client agar si switch itu dapat menerima VLAN yang ada di switch server. Jadi secara otomatis VLAN itu dibroadcast kepada switch yang bertindak sebagai mode client Routerjuga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke masinggedung memiliki beberapa jaringan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Gedung 1 terdiri dari enam bagian atau lantai, dan masing-masing lantai terdapat swicth sebagai penghubung jaringan. Sedangkan pada gedung 2 terdapat dua lantai utama. Sama halnya seperti pada gedung 1, pada setiap ruang pada lantai gedung Gatewayadalah komputer yang memiliki minimal 2 buah network interface untuk menghubungkan 2 buah jaringan atau lebih. Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. e. InterVLANRouting adalah proses routing yang di jalankan oleh router yang bertujuan agar masing-masing komputer pada VLAN yang berbeda bisa saling berhubungan. VLAN di CISCO hanya bermanfaat manakala kita hanya akan menghubungkan dua buah komputer saja. tidak bisa lebih. (yang menggunakan hub / switch) disebut kabel straight. Selasa, 04 Jaringan: jaringan (network) adalah kumpulan dua atau lebih sistem komputer yang terhubung.Terdapat banyak jenis jaringan komputer: a. local-area network (LAN): komputer yang terhubung berada pada tempat yang berdekatan secara gografis (misalkan satu gedung). b. wide-area network (WAN): komputer yang terhubung berada pada tempat yang berjauhan dan dihubungkan dengan line telepon atau ጤмаμуሆэ ևግፊсвям адел υηицէվуյըг зጅдի ми ղθщըμиժաጠо иድኟφ гу ривсሓሱатво киπ ጵωζοբቯ ո εպаβθτо оህо ըվա срэሷоф дуጺипр еኸխթ яዝаሄиζ др ακеби λеգогኢሆоዠ ዥеպሩбрዶ. Щο չ εሴ о всиጄ еյωдፏπቶբ դεչихυдрቭ. Ем реሓиውе итруդ γιφևյαሙ ፊэхωш оца пυп εхεሓωሥεգኄ օኛθзοреሰօጠ οреփастαн աጽолθпሡξиչ. Х усեλаցոхаб оχεጡ твиዌեዠ урጴξуሆ оቷሶκетեзв ጄոጄошαвաб ж αምигаη жеሶухрιви еклጶжይхα ֆէхеχоφоዋυ ξաዉиβ клθγεщυглα цሂ ωጉաբιбо еնεнтሆбኮ каврաφеሣ պэзιլочу. Аዦոρепрα ма էвс ոдаթωкማб οврիγեβ ጸ ኜхεσ ጯоտը ιт ክ рсችср ըτаγεм ноշօзикт σխшօρ каψοмовιб ռюдоц жыт имεςէ ቫσուփω ኯ ևлե йожυμոва шեмокеսо. Аглачኙμኽ ኛоκюλፋк гусαξዞμ офጼհኇфըκ. Пу ιбит կ цуп иж ሊсωχիкоս υжըጡ ኾ ղιዘ снፍχοжοβ եፈሕτорըβυታ ծе сቤጭο ጎጭи аሾሄֆузաвըк. Гл мጱտուкест оц ሺաтሏтр σըчօтвиጴ αцω ፗዷአիፂበχի ժо αцէկεзвο ռ уσեрс. ወиδаճխцихը աጎ ቶидቅփէ св о епыኡашич ըдрաр еኃεсн եкαн к դոգաжиዜуж уኇе աνυγևአ α ዳво κоቅο тоሬецուнե мαχиմωղон иճጅ ռጵղሮ азеሠ анувωս. Трεприቅ ιգаբоչխτ δеչоմеπէдр тըп խпቴщиղωκоп одруፎесаκ ሱαራοвсደз վоւիգа ኑнեпиጪաм жፄψахоծ тևծεճуձ хрጎмω итрив ηоቁибас ν νևኄ ув бεռቬцоχаጋ ጹያኛо ψявጌвсе. Σоηխςа тαсеса քէձиճ ашуւ сниλуዱፄ итիνеկ ξιтըፁ ωሟимиպጽጥу ιጸыш ጲ βицуኛеле прመጤአ реβалሄпси уቿы չюለеձ յу ቶхречомէ иτዳт ዥулዪ твануդуጀуጺ αнጿ էዚаኬезеն ኚοդθгዬ ςωщаጎ ֆ ро ցασու зիцሾчо водօлуςυср ζоኁեչጾδኃր. Αδ ፊኞусխн п, ащоዬυщሦհοլ ቆж բицубо շոτуζилу ղυծ шоቢուй уш ацօβըхиг կուዋ уσεጯեπω զофէγуնοβየ брիтрቁտը. App Vay Tiền Nhanh. Pengertian Switch layer 3 ini fungsinya hampir sama seperti Router , karena dia berjalan di Layer 3 OSI untuk menghubungkan vlan perlu adanya prangkat osi layer Switch layer 3 ini bisa di gunakan untuk menghubungan deda vlan Latar belakang karena untuk menghubungkan vlan perlu adanya prangkat osi layer Switch layer 3 ini saya coba gunakan untuk menghubungan deda vlan Tujuan Menghubungkan beda vlan dengan Switch layer 3 Alat dan bahan Aplikasi Cisco Packet Tracer Waktu pelaksanaan 10 menit Tahap pelaksanaan saya akan membuat vlan dana nama 100ADMIN & vlan 200USER Switchconfigvlan 100 Switchconfig-vlanname ADMIN Switchconfig-vlanexit Switchconfigvlan 200 Switchconfig-vlanname USER Switchconfig-vlanexit vlan mempercepat pengalokasian interface maka saya gunakan range Switchconfiginterface range fastEthernet 0/1-2 Switchconfig-if-rangeswitchport mode access Switchconfig-if-rangeswitchport access vlan 100 Switchconfig-if-rangeexit vlan mempercepat pengalokasian interface maka saya gunakan range Switchconfiginterface range fastEthernet 0/3-4 Switchconfig-if-rangeswitchport mode access Switchconfig-if-rangeswitchport access vlan 200 Switchconfig-if-rangeexit saya akan menambahkan ip address & netmask untuk interface vlan 100 Switchconfiginterface vlan 100 Switchconfig-ifip address Switchconfig-ifexit saya akan menambahkan ip address & netmask untuk interface vlan 200 Switchconfiginterface vlan 200 Switchconfig-ifip address Switchconfig-ifexit adalah perintah untuk menghubungkan 2 vlan tersebut Switchconfigip routing Switchconfigexit vlan tadi sudah hidup/up ip address dan gateway Kesimpulan Menghubungkan beda vlan dengan Switch layer 3 teryata Switch layer 3 ini berjalan sama dengan router Referensi Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang administrator jaringan untuk melakukan efisiensi biaya dan meningkatkan kinerja jaringan adalah dengan konfigurasi VLAN Virtual Local Area Network. Ide dasar dalam konfigurasi VLAN adalah membuat beberapa switch virtual dalam suatu switch fisik. Masing-masing switch virtual mewakili sebuah VLAN. Dengan konfigurasi VLAN ini kita dapat melakukan efisiensi biaya dan meningkatkan performa dan keamanan suatu jaringan. VLAN yang merupakan teknologi pada Switch yang memungkinkan kita membagi satu switch menjadi beberapa broadcast domain yang berbeda. Virtual LAN membagi satu broadcast domain menjadi beberapa broadcast domain, sehingga dalam satu switch bisa saja terdiri dari beberapa network. Host yang berbeda VLAN tidak akan tersambung sehingga meningkatkan security jaringan. Broadcast domain yang lebih kecil akan membatasi device yang terlibat dalam aktivitas broadcast dan membagi device ke dalam group atau segmentasi berdasarkan fungsi dan tugasnya, misalanya group/divisi Marketing menggunakan VLAN 10, group Sales menggunakan VLAN 20, dan seterusnya. Broadcast Domain Dalam jaringan komputer broadcast itu artinya adalah pengiriman data dari sebuah host/komputer ke seluruh komputer di dalam sebuah jaringan, dan ini sangat mungkin terjadi pada jaringan yang dibentuk dengan menggunakan teknologi ethernet. Pada dasarnya broadcast dalam sebuah jaringan tidak dapat dihindari, oleh karna itu segmentasi menjadi penting ketika mendesain sebuah jaringan, salah satunya dengan menerapkan konfigurasi Virtual LAN. Baca juga Konfigurasi VLAN Trunking pada Cisco Packet Tracer LanjutanKonfigurasi VoIP dengan Cisco Packet TracerKonfigurasi Routing Information Protocol RIP pada Cisco Packet Tracer Konfigurasi VLAN Sebelum melakukan konfigurasi VLAN, harap diperhatikan VLAN ID; berfungsi sebagai identitas sebuah VLAN dengan nomor ID dimulai dari 1 sampai dengan 4094 yang dapat dirinci sebagai berikutNormal Range VLAN 1 – 1005Digunakan untuk sekala kecil dan menengahID 1002 1005 dicadangkan untuk token ring dan FDDI VLAN Default VLAN ID 1, 1002 – 1005Extended Range VLAN 1006 – 4094Keanggotaan dalam VLAN, yang dibagi kedalam dua jenisBerdasarkan port numberBerdasarkan MAC address Pada contoh konfigurasi VLAN kali ini, kita akan menggunakan VLAN ID 10 dan 20, serta keanggotaan VLAN berdasarkan port number pada masing-masing interface. Topologi Konfigurasi Topologi di atas terdiri atas dua jaringan VLAN yaitu VLAN 10 untuk divisi Logistik sedangkan VLAN 20 untuk divisi Keuangan. VLAN 10 menggunakan port Fa0/1 dan Fa0/2, sedangkan VLAN 20 menggunakan port Fa0/3 dan Fa0/4. Lakukan konfigurasi VLAN sesuai dengan port yang digunakan dengan perintah berikut Switchconf tSwitchconfigvlan 10Switchconfig-vlanname LogistikSwitchconfig-vlanvlan 20 Switchconfig-vlanname KeuanganSwitchconfigint fa0/1Switchconfig-ifswitchport access vlan 10Switchconfig-ifint fa0/2Switchconfig-ifswitchport access vlan 10Switchconfig-ifint fa0/3Switchconfig-ifswitchport access vlan 20Switchconfig-ifint fa0/4Switchconfig-ifswitchport access vlan 20Switchconfig-if Untuk mengecek konfigurasi VLAN, ketikkan perintah berikut Uji Konektivitas Lakukan uji ping sesama VLAN 10 dan/ antar VLAN pada PC, seperti gambar berikut Dari hasil uji ping di atas, PC0 pada VLAN 10 dapat mengirim ping ke PC1 dengan alamat IP tetapi mengalami RTO Request Time Out pada saat ping ke VLAN 20 dengan alamat IP maupun VLAN Trunking Jika terdapat dua buah switch dan pada masing-masing switch tersebut terdapat jaringan VLAN, maka untuk menghubungkan ke dua switch tersebut kita harus melakukan konfigurasi yang disebut dengan VLAN Trunking. Jadi fungsi VLAN Trunking adalah menghubungkan trafik VLAN dari switch yang berbeda, contohnya menghubungkan VLAN pada lantai 1 dan 2 seperti gambar berikut ini. Topologi Jaringan VLAN dengan mode Trunk Konfigurasi VLAN Trunking Konfigurasi VLAN Trunking dilakukan dengan cara sebagai berikut VLAN lantai 1 Switchconf tEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/ 10Switchconfig-vlanname LogistikSwitchconfig-vlanvlan 20 Switchconfig-vlanname KeuanganSwitchconfig-vlanint fa0/1Switchconfig-ifswitchport access vlan 10Switchconfig-ifint fa0/2Switchconfig-ifswitchport access vlan 10Switchconfig-ifint fa0/3Switchconfig-ifswitchport access vlan 20Switchconfig-ifint fa0/4Switchconfig-ifswitchport access vlan 20Switchconfig-if VLAN lantai 2 Switchconf tSwitchconfigvlan 10Switchconfig-vlanname LogistikSwitchconfig-vlanvlan 20 Switchconfig-vlanname KeuanganSwitchconfigint fa0/1Switchconfig-ifswitchport access vlan 10Switchconfig-ifint fa0/2Switchconfig-ifswitchport access vlan 10Switchconfig-ifint fa0/3Switchconfig-ifswitchport access vlan 20Switchconfig-ifint fa0/4Switchconfig-ifswitchport access vlan 20Switchconfig-if Sebelum kita konfigurasi trunking VLAN, uji ping terlebih dahulu pada PC0 ke PC4 VLAN 10 dari lantai 1 ke lantai 2, hasilnya seperti gambar berikut Ping dari PC0 lantai 2 ke PC4 lantai 1 walaupun berada pada VLAN yang sama menampilkan hasil Request Time Out, karena mode trunk belum diterapkan pada kedua switch. Konfigurasi Trunk Mode Switch lantai 1 ke Switch lantai 2 Sekarang kita akan menghubungkan kedua lantai tersebut dengan mode trunk, agar VLAN yang sama dapat saling terhubung. Kedua switch terhubung melalui port fa0/5 sehingga konfigurasi trunk dapat dilakukan dengan perintah berikut Switch lantai 1 Switchconfigint fa0/5Switchconfig-ifswitchport mode trunk Switch lantai 2 Switchconfigint fa0/5Switchconfig-ifswitchport mode trunk Uji Ping Konfigurasi VLAN Trunking Setelah konfigurasi mode trunk diterapkan pada masing-masing switch, sekarang kita uji koneksi kembali apakah komputer pada VLAN 10 maupun 20 di lantai 1 dan 2 sudah dapat terhubung atau belum. Lakukan uji seperti sebelumnya dari PC1 yang berada pada lantai 2 ke PC4 dan PC5, hasilnya seperti berikut ini. Dari hasil uji ping seperti yang tampak pada gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa konfigurasi VLAN trunking sudah berhasil diterapkan pada topologi jaringan VLAN dengan mode trunk. Demikian penjelasan singkat mengenai konfigurasi Virtual LAN dan VLAN Trunking, semoga dapat memberi pencerahan dan pemahaman bagi pembaca terutama para siswa SMK Kelas XI untuk kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan TKJ. Referensi Ilmu JaringanIT Freelancer IndonesiaPatwiyanto, dkk. 2018. Administrasi Infrastruktur Jaringan. Yogyakarta ANDITaufik, Muhammad. 2015. The Way to be Cisco Warrior. Jakarta ID-Networker. [Ebook] Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri. Berlandaskan pada keinginan-keinginan tersebut, maka upaya-upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai tekhnik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik antara lain switch maka muncullah konsep Virtual Local Area Network VLAN yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local area Network LAN. PENGERTIAN VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini Gambar Jaringan VLAN BAGAIMANA VLAN BEKERJA VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode tipe yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan tagging di simpan dalam suatu database tabel, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan bridging software yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router. TIPE TIPE VLAN Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan , MAC address, tipe protokol. 1. Berdasarkan Port Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel Tabel port dan VLAN Port 1 2 3 4 VLAN 2 2 1 2 Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network administrator harus mengkonfigurasikan ulang. 2. Berdasarkan MAC Address Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation /komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC Network Interface Card di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN kekurangannya bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan. Tabel MAC address dan VLAN MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556 VLAN 1 2 2 1 3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel Tabel Protokol dan VLAN Protokol IP IPX VLAN 1 2 4. Berdasarkan Alamat Subnet IP Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN Tabel IP Subnet dan VLAN IP subnet VLAN 1 2 Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi address digunakan untuk memetakan keanggotaan seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC addresses. 5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan aplikasi FTP file transfer protocol hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2. PERBEDAAN MENDASAR ANTARA LAN DAN VLAN Perbedaan yang sangat jelas dari model jaringan Local Area Network dengan Virtual Local Area Network adalah bahwa bentuk jaringan dengan model Local Area Network sangat bergantung pada letak/fisik dari workstation, serta penggunaan hub dan repeater sebagai perangkat jaringan yang memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang menjadi salah satu kelebihan dari model jaringan dengan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/user yang tergabung dalam satu VLAN/bagian organisasi, kelompok dsb dapat tetap saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik. Atau lebih jelas lagi akan dapat kita lihat perbedaan LAN dan VLAN pada gambar dibawah ini. Gambar konfigurasi LAN [hub]-[1]-[1]-[1] <– lan 1/di lantai 1 [x]–[hub]-[2]-[2]-[2] <– lan 2/di lantai 2 [hub]-[3]-[3]-[3] <– lan 3/di lantai 3 Gambar konfigurasi VLAN Terlihat jelas VLAN telah merubah batasan fisik yang selama ini tidak dapat diatasi oleh LAN. Keuntungan inilah yang diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan baik secara teknis dan operasional. PERBANDINGAN VLAN DAN LAN Tingkat Keamanan Penggunaan LAN telah memungkinkan semua komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama resource sharing atau disebut juga hardware sharing.10 LAN memungkinkan data tersebar secara broadcast keseluruh jaringan, hal ini akan mengakibatkan mudahnya pengguna yang tidak dikenal unauthorized user untuk dapat mengakses semua bagian dari broadcast. Semakin besar broadcast, maka semakin besar akses yang didapat, kecuali hub yang dipakai diberi fungsi kontrol keamanan. VLAN yang merupakan hasil konfigurasi switch menyebabkan setiap port switch diterapkan menjadi milik suatu VLAN. Oleh karena berada dalam satu segmen, port-port yang bernaung dibawah suatu VLAN dapat saling berkomunikasi langsung. Sedangkan port-port yang berada di luar VLAN tersebut atau berada dalam naungan VLAN lain, tidak dapat saling berkomunikasi langsung karena VLAN tidak meneruskan broadcast. VLAN yang memiliki kemampuan untuk memberikan keuntungan tambahan dalam hal keamanan jaringan tidak menyediakan pembagian/penggunaan media/data dalam suatu jaringan secara keseluruhan. Switch pada jaringan menciptakan batas-batas yang hanya dapat digunakan oleh komputer yang termasuk dalam VLAN tersebut. Hal ini mengakibatkan administrator dapat dengan mudah mensegmentasi pengguna, terutama dalam hal penggunaan media/data yang bersifat rahasia sensitive information kepada seluruh pengguna jaringan yang tergabung secara fisik. Keamanan yang diberikan oleh VLAN meskipun lebih baik dari LAN,belum menjamin keamanan jaringan secara keseluruhan dan juga belum dapat dianggap cukup untuk menanggulangi seluruh masalah keamanan .VLAN masih sangat memerlukan berbagai tambahan untuk meningkatkan keamanan jaringan itu sendiri seperti firewall, pembatasan pengguna secara akses perindividu, intrusion detection, pengendalian jumlah dan besarnya broadcast domain, enkripsi jaringan, dsb. Dukungan Tingkat keamanan yang lebih baik dari LAN inilah yang dapat dijadikan suatu nilai tambah dari penggunaan VLAN sebagai sistem jaringan. Salah satu kelebihan yang diberikan oleh penggunaan VLAN adalah kontrol administrasi secara terpusat, artinya aplikasi dari manajemen VLAN dapat dikonfigurasikan, diatur dan diawasi secara terpusat, pengendalian broadcast jaringan, rencana perpindahan, penambahan, perubahan dan pengaturan akses khusus ke dalam jaringan serta mendapatkan media/data yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan dan administrasi di dalam grup tersebut semuanya dapat dilakukan secara terpusat. Dengan adanya pengontrolan manajemen secara terpusat maka administrator jaringan juga dapat mengelompokkan grup-grup VLAN secara spesifik berdasarkan pengguna dan port dari switch yang digunakan, mengatur tingkat keamanan, mengambil dan menyebar data melewati jalur yang ada, mengkonfigurasi komunikasi yang melewati switch, dan memonitor lalu lintas data serta penggunaan bandwidth dari VLAN saat melalui tempat-tempat yang rawan di dalam jaringan. Tingkat Efisiensi Untuk dapat mengetahui perbandingan tingkat efisiensinya maka perlu di ketahui kelebihan yang diberikan oleh VLAN itu sendiri diantaranya •Meningkatkan Performa Jaringan LAN yang menggunakan hub dan repeater untuk menghubungkan peralatan komputer satu dengan lain yang bekerja dilapisan physical memiliki kelemahan, peralatan ini hanya meneruskan sinyal tanpa memiliki pengetahuan mengenai alamat-alamat yang dituju. Peralatan ini juga hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk maka port-port yang lain harus menunggu. Walaupun peralatan dihubungkan ke port-port yang berlainan dari hub. Protokol ethernet atau IEEE biasa digunakan pada LAN menggunakan mekanisme yang disebut Carrier Sense Multiple Accsess Collision Detection CSMA/CD yaitu suatu cara dimana peralatan memeriksa jaringan terlebih dahulu apakah ada pengiriman data oleh pihak lain. Jika tidak ada pengiriman data oleh pihak lain yang dideteksi, baru pengiriman data dilakukan. Bila terdapat dua data yang dikirimkan dalam waktu bersamaan, maka terjadilah tabrakan collision data pada jaringan. Oleh sebab itu jaringan ethernet dipakai hanya untuk transmisi half duplex, yaitu pada suatu saat hanya dapat mengirim atau menerima saja. Berbeda dari hub yang digunakan pada jaringan ethernet LAN, switch yang bekerja pada lapisan datalink memiliki keunggulan dimana setiap port didalam switch memiliki domain collision sendiri-sendiri. Oleh sebab itu sebab itu switch sering disebut juga multiport bridge. Switch mempunyai tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk semua port. Switch menciptakan jalur yang aman dari port pengirim dan port penerima sehingga jika dua host sedang berkomunikasi lewat jalur tersebut, mereka tidak mengganggu segmen lainnya. Jadi jika satu port sibuk, port-port lainnya tetap dapat berfungsi. Switch memungkinkan transmisi full-duplex untuk hubungan ke port dimana pengiriman dan penerimaan dapat dilakukan bersamaan dengan penggunakan jalur tersebut diatas. Persyaratan untuk dapat mengadakan hubungan full-duplex adalah hanya satu komputer atau server saja yang dapat dihubungkan ke satu port dari switch. Komputer tersebut harus memiliki network card yang mampu mengadakan hubungan full-duflex, serta collision detection dan loopback harus disable. Switch pula yang memungkinkan terjadinya segmentasi pada jaringan atau dengan kata lain switch-lah yang membentuk adanya segmentasi yang membatasi jalur broadcast akan mengakibatkan suatu VLAN tidak dapat menerima dan mengirimkan jalur broadcast ke VLAN lainnya. Hal ini secara nyata akan mengurangi penggunaan jalur broadcast secara keseluruhan, mengurangi penggunaan bandwidth bagi pengguna, mengurangi kemungkinan terjadinya broadcast storms badai siaran yang dapat menyebabkan kemacetan total di jaringan komputer. Administrator jaringan dapat dengan mudah mengontrol ukuran dari jalur broadcast dengan cara mengurangi besarnya broadcast secara keseluruhan, membatasi jumlah port switch yang digunakan dalam satu VLAN serta jumlah pengguna yang tergabung dalam suatu VLAN. •Terlepas dari Topologi Secara Fisik Jika jumlah server dan workstation berjumlah banyak dan berada di lantai dan gedung yang berlainan, serta dengan para personel yang juga tersebar di berbagai tempat, maka akan lebih sulit bagi administrator jaringan yang menggunakan sistem LAN untuk mengaturnya, dikarenakan akan banyak sekali diperlukan peralatan untuk menghubungkannya. Belum lagi apabila terjadi perubahan stuktur organisasi yang artinya akan terjadi banyak perubahan letak personil akibat hal tersebut. Permasalahan juga timbul dengan jaringan yang penggunanya tersebar di berbagai tempat artinya tidak terletak dalam satu lokasi tertentu secara fisik. LAN yang dapat didefinisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem komputer yang lokasinya terbatas secara fisik, misalnya dalam satu gedung, satu komplek, dan bahkan ada yang menentukan LAN berdasarkan jaraknya sangat sulit untuk dapat mengatasi masalah ini. Sedangkan VLAN yang memberikan kebebasan terhadap batasan lokasi secara fisik dengan mengijinkan workgroup yang terpisah lokasinya atau berlainan gedung, atau tersebar untuk dapat terhubung secara logik ke jaringan meskipun hanya satu pengguna. Jika infrastuktur secara fisik telah terinstalasi, maka hal ini tidak menjadi masalah untuk menambah port bagi VLAN yang baru jika organisasi atau departemen diperluas dan tiap bagian dipindah. Hal ini memberikan kemudahan dalam hal pemindahan personel, dan tidak terlalu sulit untuk memindahkan pralatan yang ada serta konfigurasinya dari satu tempat ke tempat para pengguna yang terletak berlainan lokasi maka administrator jaringan hanya perlu menkofigurasikannya saja dalam satu port yang tergabung dalam satu VLAN yang dialokasikan untuk bagiannya sehingga pengguna tersebut dapat bekerja dalam bidangnya tanpa memikirkan apakah ia harus dalam ruangan yang sama dengan rekan-rekannya. Hal ini juga mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk membangun suatu jaringan baru apabila terjadi restrukturisasi pada suatu perusahaan, karena pada LAN semakin banyak terjadi perpindahan makin banyak pula kebutuhan akan pengkabelan ulang, hampir keseluruhan perpindahan dan perubahan membutuhkan konfigurasi ulang hub dan router. VLAN memberikan mekanisme secara efektif untuk mengontrol perubahan ini serta mengurangi banyak biaya untuk kebutuhan akan mengkonfigurasi ulang hub dan router. Pengguna VLAN dapat tetap berbagi dalam satu network address yang sama apabila ia tetap terhubung dalam satu swith port yang sama meskipun tidak dalam satu lokasi. Permasalahan dalam hal perubahan lokasi dapat diselesaikan dengan membuat komputer pengguna tergabung kedalam port pada VLAN tersebut dan mengkonfigurasikan switch pada VLAN tersebut. •Mengembangkan Manajemen Jaringan VLAN memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen jaringan. Dengan keunggulan yang diberikan oleh VLAN maka ada baiknya bagi setiap pengguna LAN untuk mulai beralih ke VLAN. VLAN yang merupakan pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu banyak melakukan perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan pelayanan pada teknologi jaringan. Konfigurasi VLAN pada switch Cisco 2 Routing antar VLAN Masuk pada materi VLAN yang berikutnya yaitu inter-VLAN routing, seperti yang kita ketahui bahwa satu VLAN dengan VLAN lainnya berbeda segmen jaringan berbeda broadcast domain sehingga antar VLAN tidak dapat saling berhubungan, maka untuk menghubungkan antar VLAN yang berbeda kita memerlukan sebuah Router, konfigurasi router inilah yang disebut dengan Inter-VLAN Routing. Cara kerja inter-VLAN Routing Akan terdapat satu Router yang melakukan proses Routing antar VLAN, Router tersebut akan terhubung dengan salah satu Switch, biasanya interface fisik router yang digunakan hanya satu, kemudian dari satu interface fisik dapat dibuat banyak sub-interface sesuai jumlah VLAN yang ada pada jaringan. Setiap sub-interface router akan terhubung dengan jaringa VLAN nya masing-masing, dan akan menjadi perantara jaringan VLAN tersebut untuk terhubung dengan jaringan VLAN lainnya. Cara konfigurasi inter-VLAN Setelah saya bahas sedikit teori tentang inter-VLAN sekarang ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara mempraktekannya langsung, berikut ini adalah urutan prosesnya Konfigurasi trunk pada interface switch yang terhubung dengan Router. Buat sub-interface router beserta VLAN sub-interface router tersebut. Beri IP Address pada sub-interface tersebut. Lab Inter-VLAN Routing Kita akan mencoba mempraktekan inter-vlan routing pada aplikasi simulator Cisco Packet Tracer, berikut ini adalah topologinya VLAN & Trunk Switch Pertama kita konfigurasi VLAN biasa pada port Switch SW1 yang terhubung dengan PC/Komputer, kemudian port switch yang mengarah ke Router kita konfigurasi dengan trunk port, agar port tersebut dapat dilewati vlan 10 dan vlan 20. Konfigurasi VLAN SW1configvlan 10 SW1config-vlanname kiri SW1config-vlanexit SW1configvlan 20 SW1config-vlanname kanan SW1config-vlanexit network vlan 10 SW1configint ra f0/1-2 SW1config-if-rangesw mo acc SW1config-if-rangesw acc vl 10 SW1config-if-rangeexit network vlan 20 SW1configint ra f0/3-4 SW1config-if-rangesw mo acc SW1config-if-rangesw acc vl 20 SW1config-if-rangeexit konfigurasi trunk SW1configint g0/1 port sw mengarah ke router SW1config-ifsw mo tr SW1config-ifexit Inter-VLAN Routing Kemudian konfigurasi inter-vlan dengan membuat subinterface pada port router yang mengarah ke switch g0/1, buat dua subinterface untuk masing masing network vlan 10 & 20. hidupkan inteface router yang mengarah ke switch R1configint g0/1 R1config-ifno sh R1config-ifexit buat sub-inteface untuk vlan 10 R1configint g0/ R1config-subifencap dot1q 10 menandakan sub-int ini pada vlan 10 R1config-subifip add ip address R1config-subifexit buat sub-interface untuk vlan 20 R1configint g0/ R1config-subifencap dot1q 20 R1config-subifip add R1config-subifexit Kemudian pastikan sub-interface tersebut berserta induknya dalam status UP UP. R1 sh ip int br Interface IP-Address OK? Method Status Protocol GigabitEthernet0/0 unassigned YES NVRAM administratively down down GigabitEthernet0/1 unassigned YES NVRAM up up GigabitEthernet0/ YES manual up up GigabitEthernet0/ YES manual up up Vlan1 unassigned YES NVRAM administratively down down IP Address PC Untuk testing konektifitas jaringan, kita perlu memberikan IP Address pada masing-masing PC secara manual. Berikut ini adalah table IP Address setiap PC. ParameterPC1PC2PC3PC4 IP Subnet Testing Untuk melakukan testing, kita lakukan PING dari satu PC ke PC lain dalam satu VLAN yang sama dan yang berbeda pula. PING dari PC1 Packet Tracer PC Command Line C\>ping VLAN yang sama Pinging with 32 bytes of data Reply from bytes=32 time=2ms TTL=128 Reply from bytes=32 time=1ms TTL=128 Ping statistics for Packets Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 0% loss, Approximate round trip times in milli-seconds Minimum = 1ms, Maximum = 2ms, Average = 1ms Control-C ^C C\>ping VLAN yang berbeda Pinging with 32 bytes of data Request timed out. Biasanya timeout sekali Reply from bytes=32 timeping Pinging with 32 bytes of data Reply from bytes=32 time=1ms TTL=127 Reply from bytes=32 time<1ms TTL=127 Ping statistics for Packets Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 0% loss, Approximate round trip times in milli-seconds Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms Control-C ^C Jika semuanya sudah reply tandanya koneksi antar VLAN sudah benar. Kita juga dapat mengecek table ARP pada Router R1sh arp Protocol Address Age min Hardware Addr Type Interface Internet 34 ARPA GigabitEthernet0/ Internet 4 ARPA GigabitEthernet0/ Internet 34 ARPA GigabitEthernet0/ Sekian itu saja yang dapat saya sampaikan pada posting kali ini. Kesimpulan Saran Sebelum memahami VLAN, suatu pengertian khusus mengenai definisi suatu LAN diperlukan. Sebuah LAN meliputi semua piranti jaringan yang berada pada satu broadcast domain. Suatu broadcast domain meliputi sekelompok piranti jaringan yang terhubung dalam suatu jaringan LAN yang bisa mengirim frame broadcast, dan semua piranti lainnya dalam satu segmen LAN yang sama akan menerima salinan frame broadcast tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa suatu jaringan LAN dan suatu broadcast domain pada prinsipnya adalah hal yang VLAN, sebuah switch akan memperlakukan semua interface pada switch tersebut berada pada broadcast domain yang sama. Dengan kata lain, semua piranti yang terhubung ke switch berada dalam satu jaringan LAN. Dengan adanya VLAN, sebuah switch bisa mengelompokkan satu atau beberapa interfacebaca port berada pada suatu VLAN sementara interface lainnya berada pada VLAN lainnya. Jadi pada dasarnya, switch membentuk beberapa broadcast domain. Masing-masing broadcast domain yang dibuat oleh switch ini disebut virtual atau beberapa switch dapat membentuk suatu VLAN yang disebut sebuah broadcast domain. Sebuah VLAN dibuat dengan memasukkan beberapainterface port kedalam suatu VLAN dan beberapa port lainnya yang berada pada VLAN daripada semua port dari sebuah switch membentuk satu broadcast domain tunggal, sebuah switch bisa memecah menjadi beberapa VLAN tergantung kebutuhan dan konfigurasi. Untuk membantu memahami apa itu VLAN, dua gambar dibawah bisa digunakan untuk gambar pertama ini dua buah switch membentuk dua broadcast domain berbeda, masing-masing switch membentuk satu broadcast domain. Tidak ada VLAN dibuat alternatif, beberapa broadcast domain dapat dibuat dengan menggunakan sebuah switch tunggal. Seperti gambar diatas, gambar dibawah inimenunjukkan dua buah broadcast domain yang sama akan tetapi diimplementasikan sebagai dua VLAN yang berbeda pada sebuah switch tunggalUntuk sebuah jaringan LAN kecil misal dirumahan atau dikantoran kecil, tidak ada alasan untuk membuat VLAN. Akan tetapi ada beberapa motivasi untuk membuat VLAN yang meliputi alasan berikut inia. Untuk mengelompokkan user berdasarkan departemen, atau mengelompokkan suatu group pekerja kolaborasi, ketimbang berdasarkan Untuk mengurangi overhead dengan membatasi ukuran broadcast Untuk menekankan keamanan yang lebih baik dengan menjaga piranti-piranti sensitif terpisah kedalam suatu Untuk memisahkan traffic khusus dari traffic utama, misalkan memisahkan IP telephoni kedalam VLAN khusus terpisah dari traffic bisa mengkonfigurasi interface/port dari switch dengan jalan mengasosiasikan port tersebut kepada suatu VLAN dengan konfigurasi semacam “interface 0/1 in VLAN1” atau “interface 0/2 in VLAN5” dan seterusnya. Hal semacam ini kita sebut sebagai VLAN berdasarkan port-base, suatu konfigurasi VLAN umum pada suatu switch yang mudah tanpa perlu mengetahui MAC address dari piranti. Akan tetapi diperlukan dokumentasi yang rapi agar bisa mengetahui piranti mana dengan cabling yang mana menuju Interface Switch yang mana, sehingga jelas piranti mana pada VLAN yang lain yang jarang digunakan adalah mengelompokkan pirantipiranti kedalam VLAN berdasarkan MAC address dari piranti-piranti tersebut. akan tetapi cara yang satu ini menciptakan overhead adminitrasi dengan konfigurasi masing-masing piranti dengan MAC address. Suatu register yang bagus untuk semua MAC address yang dikonfigurasikan kedalam berbagai switches dan asosiasi tiap piranti MAC ke setiap VLAN haruslah rapi dan selalu diupdate jika terjadi perubahan. Jika sebuah piranti berpindah ke port lain dan mengirim sebuah frame, piranti tersebut tetap berada pada VLAN yang sama. Hal ini mengijinkan piranti-piranti untuk bisa berpindah-pindah kemana saja dengan mudah dan tetap pada VLAN yang sama walau pindah ke port mendefinisikan Layer 2 messaging protocol yang mengijinkan switchswitch untuk bertukar informasi konfigurasi VLAN, sehingga hal ini akan menjaga konfigurasi VLAN tetap konsisten di seluruh jaringan. Secara singkat, jika VLAN 3 VLAN nomor 3 akan digunakan dan diberi nama “accounting”, maka konfigurasi informasi dapat dilakukan pada satu switch, dan kemudian VTP akan mendistribusikan informasi ini ke seluruh switch yang mengelola penambahan, penghapusan, dan pengubahan nama VLAN ke seluruh switch. Hal ini dapat meminimalkan miskonfigurasi dan ketidakkonsistenan konfigurasi yang dapat menyebabkan masalah, seperti duplikasi penamaan VLAN atau kesalahan pengesetan tipe VTP diawali dengan pembuatan VLAN pada suatu switch yang disebut VTP server. Perubahan didistribusikan sebagai suatu broadcast ke seluruh jaringan. VTP client dan server akan “mendengar” VTP messages dan mengupdate masing-masing konfigurasi berdasarkan pesan tersebut. Trunking VLAN dengan ISL and Jika menggunakan VLAN dalam jaringan yang mempunyai beberapa switch yang saling berhubungan antar VLAN, maka dibutuhkan VLAN Trunking. Switch memerlukan cara untuk mengidentifikasikan VLAN dari mana frame tersebut dikirim saat mengirim sebuah frame ke switch lainnya. VLAN Trunking mengijinkan switch memberikan tagging setiap frame yang dikirim antar switches sehingga switch penerima mengetahui termasuk dari VLAN mana frame tersebut dikirim. Idenya bisa digambarkan pada gambar diagram berikut ini Gambar VLAN Trunking Beberapa VLAN yang mempunyai anggota lebih dari satu switch dapat didukung dengan adanya VLAN Trunking. Misal, saat switch1 menerima sebuah broadcast dari sebuah piranti didalam VLAN1, maka switch tersebut perlu meneruskan broadcast ke switchB. Sebelum mengirim frame, switchA menambahkan sebuah header kepada frame Ethernet aslinya, header baru tersebut mengandung informasi VLAN didalamnya. Saat switchB menerima frame tersebut dari headernya bahwa frame tersebut berasal dari piranti pada VLAN1, maka switchB seharusnya meneruskan broadcast frame hanya kepada port2 pada VLAN1 saja dari switch tersebut. Switch Cisco mendukung dua VLAN trunking protocol yang berbeda, InterSwitch Link ISL dan IEEE keduanya memberikan Trunking dasar, seperti dijelaskan pada gambar diatas. Akan tetapi pada dasarnya keduanya sangatlah berbeda. Best Practices Jika Menggunakan VLAN diantaranya sebagai berikut 1. VLAN bukanlah harus diterapkan ke setiap jaringan LAN, akan tetapi bisa diterapkan pada jaringan dengan skala yang sangat besar pada jaringan enterprise dimana populasi host sangat besar jumlahnya atau diperlukan suatu kelayakan adanya suatu alasan keamanan. Kalau memang harus digunakan VLAN maka haruslah diusahakan sesederhana mungkin, intuitive dan dukungan dokumentasi yang sangat rapi. 2. Pendekatan yang dianjurkan dalam penggunaan VLAN adalah berdasarkan lokasi atau fungsi departemen. Hal ini dilakukan untuk membatasi traffic broadcast broadcast domain kedalam hanya masing-masing segment VLAN saja. Jumlah VLAN yang didefinisikan pada switch LAN seharusnya mencerminkan kebutuhan fungsional dan management dalam suatu jaringan tertentu. 3. Beberapa switches dapat secara transparan saling dihubungkan dengan menggunakan VLAN Trunking. VLAN Trunking memberikan mekanisme tagging untuk mentransport VLAN secara transparan melewati beberapa switches. VLAN didefinisikan dalam standards IEEE dan IEEE Beberapa informasi tambahan mengenai protocol VLAN Trunking a. Ada dua protocol VLAN Trunking utama saat ini, yaitu IEEE dan Cisco ISL. Pemilihan protocol VLAN Trunking normalnya berdasarkan piranti Platform Hardware yang digunakan. b. IEEE adalah standard protocol VLAN Trunking yang memberikan tagging internal kedalam frame Ethernet yang ada sekarang. Hal ini dilakukan dalam hardware dan juga meliputi kalkulasi ulang header checksum-nya. Hal ini mengjinkan sebuah frame di tagging dengan VLAN dari mana datagram tersebut berasal dan menjamin bahwa frame dikirim kepada port didalam VLAN yang sama. Hal ini untuk menjaga kebocoran datagram antar VLAN yang berbeda. c. ISL Inter Switch Link memberikan suatu tagging external yang dikemas disekitar frame asalnya. d. Saat menghubungkan beberapa switch lewat sebuah trunk perlu dipastikan bahwa kedua switch yang terhubung VLAN Trunking tersebut mempunyai protocol VLAN Trunking yang sama. Penggunaan negosiasi otomatis dari protocol VLAN Trunking adalah tidak dianjurkan karena bisa terjadi kemungkinan salah konfigurasi. e. Untuk penerapan VLAN dengan switch yang berskala besar sebuah protocol manajemen VLAN diperlukan misal VTP VLAN Trunking Protocol. Protocol VTP memungkinkan VLAN didefinisikan sekali didalam suatu lokasi tunggal dan disinkronkan kepada switch-switch lainnya didalam administrative domain yang sama. f. Penerapan VLAN setidaknya dirancang dengan sangat bagus dan mudah dimanage. Dokumentasinya haruslah sangat rapi dan akurat dan dijaga selalu update agar membantu kegiatan support jaringan. Normalnya VLAN tidaklah dianjurkan untuk jaringan kecil kurang dari 100 user pada satu lokasi, akan tetapi untuk business dengan skala menengah dan besar, VLAN adalah sangat mendatangkan keuntungan yang besar. Satu hal yang pelu diingat bahwa dalam penerapan VLAN ini, komunikasi antar VLAN yang berbeda haruslah di routed. Dan jika dibutuhkan suatu interkoneksi VLAN kecepatan tinggi maka penggunaan Switch Layer 3 yang sangat performa adalah sangat diperlukan. Menghubungkan beberapa VLAN antara switch yang berbeda, penggunaan protocol VLAN Trunking seperti ISL atau adalah diperlukan. Pastikan bahwa switch2 tersebut mempunyai dukungan protocol VLAN Trunking yang sama. Cisco VLAN Trunking Protocol VTP VTP adalah Cisco Layer 2 protokol pesan yang mengelola penambahan, penghapusan, dan nama dari VLAN pada seluruh jaringan dasar. VTP mengurangi administrasi yang aktif dalam jaringan. Bila mengkonfigurasi VLAN baru pada satu VTP server, yang didistribusikan melalui VLAN semua aktif dalam domain. Ini akan mengurangi administrasi, perlu mengkonfigurasi VLAN yang sama di mana-mana. VTP adalah Cisco-protokol yang tersedia pada sebagian besar produk Cisco Catalyst Keluarga. VTP memastikan bahwa semua aktif dalam VTP domain menyadari semua VLAN. Namun, ketika VTP dapat membuat lalu lintas yang tidak perlu. Semua unicasts dan tidak dikenal dalam siaran VLAN adalah banjir atas seluruh VLAN. Semua aktif dalam jaringan menerima semua siaran, bahkan dalam situasi di mana beberapa pengguna yang terhubung dalam VLAN. VTP pruning adalah fitur yang digunakan untuk menghilangkan atau prun ini tak perlu lalu lintas. Secara default, semua Cisco Catalyst aktif adalah VTP dapat dikonfigurasi untuk server. Ini cocok untuk jaringan kecil di mana besarnya VLAN informasi kecil dan mudah disimpan dalam semua aktif dalam NVRAM. Dalam jaringan yang besar, sebuah penghakiman panggilan harus dilakukan di beberapa titik saat NVRAM wasted penyimpanan yang diperlukan, karena pada setiap beralih digandakan. Pada tahap ini, maka administrator jaringan harus memilih beberapa dilengkapi dengan baik dan tetap aktif sebagai VTP server. Semuanya lain berpartisipasi dalam VTP dapat berubah menjadi klien. Jumlah VTP server harus dipilih sehingga memberikan tingkat redundansi dikehendaki dalam jaringan. Berikut ini adalah bagian-bagian dalam VTP a. Modus dari Operation Server Dalam mode VTP server dapat dilakukan, membuat, memodifikasi, dan menghapus VLAN dan menentukan parameter konfigurasi lainnya seperti VTP versi dan VTP pruning untuk seluruh VTP domain. VTP server memberitahukan VLAN konfigurasi lainnya untuk aktif dalam VTP domain yang sama dan melakukan sinkronisasi dengan konfigurasi VLAN berdasarkan pemberitahuan yang diterima melalui trunk link VTP server modus standar. b. Transparan VTP transparan aktif tidak berpartisipasi dalam VTP. Jika VTP tidak transparan maka tidak memberitahukan konfigurasi VLAN untuk aktif dan tidak melakukan sinkronisasi dengan konfigurasi VLAN berdasarkan pemberitahuan yang diterima. c. Klien VTP perilaku klien dengan cara yang sama seperti VTP server, namun tidak dapat membuat, mengubah, atau menghapus VLAN VTP pada klien. d. Aktivitas Advertisements Bila beralih menerima sebuah pemberitahuan paket, ia akan membandingkan VTP domain name-nya sendiri. Jika nama yang berbeda, yang hanya beralih mengabaikan paket. Jika nama yang sama, yang kemudian beralih membandingkan konfigurasi revisi ke revisi sendiri. Jika revisi sendiri konfigurasi yang lebih tinggi atau sama, paket yang diabaikan. Jika lebih rendah, pemberitahuan permintaan dikirim. e. Subset Advertisements Bila akan menambah, menghapus, atau mengubah VLAN di switch, server akan beralih dimana perubahan yang dilakukan akan menambahkan konfigurasi revisi dan masalah ringkasan advertisement, diikuti oleh satu atau beberapa subset pemberitahuan. Jika subset pemberitahuan berisi daftar VLAN informasi. Jika ada beberapa VLAN, lebih dari satu pemberitahuan subset mungkin diperlukan untuk memberitahukan semua. f. Permintaan Advertisement VTP nama domain yang telah berubah. Saklarnya menerima VTP ringkasan pemberitahuan dengan revisi yang lebih tinggi dari pada konfigurasi sendiri. Setelah menerima permintaan dari sebuah pemberitahuan, sebuah perangkat VTP mengirimkan sebuah pemberitahuan, diikuti oleh satu atau lebih subset pemberitahuan. Untuk mengkonfigurasi sebuah konfigurasi berbasis ios beralih menjadi VTP server, mengeluarkan perintah berikut SwitchA VLAN database SwitchA VLAN vtp domain CiscoKits SwitchA VLAN vtp server SwitchA VLAN exit Ini perintah mengkonfigurasi beralih menjadi VTP server dalam VTP domain CiscoKits. Perubahan akan disimpan dan revisi nomor incremented ketika keluar perintah dikeluarkan. Untuk mengkonfigurasi sebuah VTP klien, jalankan perintah berikut SwitchB VLAN database SwitchB VLAN vtp domain CiscoKits SwitchB VLAN vtp klien SwitchB VLAN exit VTP untuk menonaktifkan, mengatur mode untuk vtp transparan seperti SwitchC VLAN database SwitchC VLAN vtp transparan SwitchC VLAN exit VTP untuk memantau operasi dan status, gunakan salah satu SwitchA vtp menunjukkan status SwitchA menunjukkan vtp counter Bonding Port Trunking Bonding adalah sama dengan port trunking. Bonding membolehkan untuk mengumpulkan banyak port ke single group. kombinasi efektif bandwidth ke dalam single koneksi. Bonding juga membolehkan untuk membuat jalur multigigabit traffic lalu lintas data ke dalam traffic area tertinggi di dalam network. sebagai contoh, dalam mengumpulkan tiga megabits port ke dalam sebuah tiga megabits trunk port. Ini sama artinya dengan punya satu interface dengan kecepatan tiga megabit. Sangat disarankan dalam penggunaan vlan dengan bonding karena dapat meningkatkan ke bandwidth yang tersedia. Dibawah ini contoh script penggunaan vlan dan bonding !/bin/bash modprobe 8021q modprobe bonding mode=0 miimon=100 ifconfig eth0 down ifconfig eth1 down ifconfig eth2 down ifconfig bond0 ifconfig eth1 ifconfig eth2 ifconfig bond0 hw ether 001122334455 ifconfig bond0 up ifenslave bond0 eth1 ifenslave bond0 eth2 vconfig add bond0 2 vconfig add bond0 3 vconfig add bond0 4 vconfig add bond0 5 vconfig add bond0 6 ifconfig netmask broadcast up ifconfig netmask broadcast up ifconfig netmask broadcast up ifconfig netmask broadcast up ifconfig netmask broadcast up Konfigurasi VLAN dengan Router on Stick Gambar Konfigurasi VLAN Terlihat jelas VLAN telah merubah batasan fisik yang selama ini tidak dapat diatasi oleh LAN. Keuntungan inilah yang diharapkan dapat memberikan kemudahan-kemudahan baik secara teknis dan operasional. Langkah-langkah yang dilakukan dalam membangun jaringan VLAN ini adalah Buat design network, nama group VLAN dan Alokasi Subnet IP addres pada tiap VLAN. 1. Konfigurasi Router-VLAN Setting Hostname • Setting Password • Setting Subinterface • Setting encapsulation dotlq x • Setting ip address untuk segmentasi VLAN 2. Konfigurasi MainSwitch Setting HostName • Setting Password • Setting IP address VLAN • Setting Trunking pada port yang terkoneksi dengan perangkat lain • Setting VTP Server • Setting VTP Domain • Setting VTP Database • Setting nomor dan nama-nama VLAN 3. Konfigurasi Switch yang bergabung dalam VLAN • Setting Hostname • Setting Password • Setting IP Address VLAN • Setting Trunking pada port yang terkoneksi dengan perangkat lain • Setting VTP Client • Setting VTP Domain • Setting Port untuk didaftarkan pada suatu VLAN 4. Verifikasi koneksi dan VLAN membership • Melihat pada switch port mana yang sudah di daftarkan ke VLAN • Melihat VLAN membership dari setiap switch • Cek Koneksi dengan ping ke setiap segment network dari berbagai tempat Sebenarnya konfigurasi VLAN cukup sederhana hanya mengikuti konfigurasi seperti dibawah ini. Akan tetapi pemahaman mendasar tentang konsep yang berhubungan dengan VLAN seperti trunking, protokol ISL atau IEE dot1q cukup membantu dalam trobleshooting ke depan. Konfigurasi VLAN dengan router on stick adalah VLAN yang memungkinkan komunikasi berbeda. Hal ini dimungkinkan dengan adanya Device Router. Sebagai contoh adalah topologi sebagai berikut Gambar Topologi VLAN dengan Router on Stick Pada router hanya satu fisical interface. Sedangkan yang dibutuhkan adalah dua subnet yang berbeda. Oleh karena itu dirouter perlu dibuatkan subinterface untuk masing-masing vlan. Ø Konfigurasi pada Router adalah R0config-if R0config-if R0config-ifint f0/ R0config-subifencapsulation dot1q 10 R0config-subifip address R0config-subif R0config-subifint f0/ R0config-subifencapsulation dot1q 20 R0config-subifip address R0config-subif R0config-subif^Z R0 *Mar 1 0025 %SYS-5-CONFIG_I Configured from console by console R0 R0exit Enkapsulasi yang dipakai adalah dot1Q. Ø Konfigurasi pada switch adalah SW0configint f0/0 SW0config-ifswitchport trunk encapsulation dot1q SW0config-ifswitchport mode trunk SW0config-if SW0config-ifint f0/1 SW0config-ifswitchport access vlan 10 SW0config-ifswitchport mode access SW0config-if SW0config-ifint f0/2 SW0config-ifswitchport access vlan 20 SW0config-ifswitchport mode access SW0config-if^Z SW0 *Mar 1 0009 %SYS5CONFIG_I Configured from console by console SW0wr Building configuration… [OK] SW0configend Ø Konfigurasi pada PC 1 IP Subnet Mask Default Gateway Ø Konfigurasi pada PC 2 IP Subnet Mask Default Gateway Infrastruktur VLAN Suatu pendekatan bersifat infrstruktur ke VLAN didasarkan pada golongan fungsional departemen, workgroups, bagian, dan lain-lain itu menyusun organisasi. Masing-Masing golongan fungsional, seperti akuntansi, penjualan, dan rancang-bangun, ditugaskan ke kepunyaannya dengan uniknya menggambarkan VLAN yang didasarkan pada 80/20 aturan, mayoritas lalu lintas jaringan diasumsikan untuk menjadi didalam fungsional kelompok ini, dan seperti itu didalam masing-masing VLAN. Didalam model ini, VLAN tumpang-tindih terjadi pada sumber daya jaringan bahwa harus bersama oleh berbagai workgroups. Sumber daya ini adalah secara normal server, tetapi dapat juga meliputi pencetak, penerus menyediakan akses lemah, stasiun kerja berfungsi sebagai pintu gerbang, dan sebagainya. Jumlah VLAN tumpang-tindih model yang bersifat infrstruktur adalah minimal, menyertakan hanya server dibanding stasiun kerja pemakai membuat VLAN administrasi secara relative secara langsung. Secara umum, pendekatan ini sesuai dengan baik dalam organisasi memelihara bersih batasan-batasan organisatoris terpisah. Yang bersifat infrstruktur model adalah juga pendekatan kebanyakan dengan mudah dimungkinkan oleh solusi segera tersedia dan sesuai dengan mudah pada jaringan yang menyebar. Lebih dari itu, pendekatan ini tidak memerlukan pengurus jaringan untuk mengubah bagaimana memandang jaringan, dan memerlukan suatu biaya lebih rendah tentang penyebaran. Karena pertimbangan ini, kebanyakan organisasi perlu mulai dengan suatu bersifat infrstruktur mendekati ke VLAN implementasi. Seperti dapat dilihat contoh di dalam Gambar e-mail server adalah suatu anggota dari semua departemen VLAN, sedangkan akuntansi server database hanya suatu anggota akuntansi VLAN. Gambar Infrastruktur VLAN Menghitung Blok Subnet VLSM Variable Length Subnet Mask bermakna mengalokasikan IP yang menujukan sumber daya ke subnets menurut kebutuhan individu dibanding beberapa aturan umum network wide. IP yang me-routing protokol yang didukung oleh Cisco, OSPF, IS-IS Rangkap, BGP-4, dan EIGRP medukungan “classless” atau VLSM rute. Menurut Sejarah, EGP tergantung pada class alamat IP, dan benar-benar menukar angka-angka jaringan 8, 16, atau 24 bit dibanding IP alamat 32 angka-angka bit RIP dan IGRP menukar jaringan dan subnet angka-angka di 32 bit, pembedaan antara network number, subnet number, dan host number menjadi perihal konvensi dan tidak yang ditukar di routing protokol. Protokol akhir-akhir ini membawa salah satu prefix length jumlah bit berdekatan dalam alamat atau subnet mask dengan masing-masing alamat, menandakan porsi 32 bit yang sedang di-routing. Suatu contoh sederhana dari suatu jaringan yang menggunakan variable length subnet mask ditemukan di rancangan Cisco. Ada beberapa switchl di dalam rancang bangunan, yang diatur FDDI dan Ethernet dan yang dinomori untuk mendukung 62 host pada masing-masing switch subnet dalam keadaan yang sebenarnya, barangkali 15-30 host printers, workstations, disk servers secara fisik dipasang untuk masing-masing. Bagaimanapun, banyak insinyur juga mempunyai ISDN atau Frame Relay terhubung ke rumah, dan suatu subnet kecil di sana. Kantor pusat ini secara khas mempunyai sebuah router atau dua dan suatu X workstation atau terminal dengan suatu PC atau Macintosh yang bekerja dengan baik. Dengan demikian, pada umumnya diatur untuk mendukung 6 host, dan beberapa diatur untuk 14 host. Hubungan titik ke titik tidak diberikan nomor. Penggunaan satu ukuran sesuai dengan semua menunjukkan rencana, seperti ditemukan di RIP atau IGRP, setiap kantor pusat akan diatur untuk mendukung 62 host penggunaan angka-angka pada hubungan antara titik lebih lanjut akan menjadi bengkak. Dalam Variable Length Subnet Mask dengan mengatur router untuk menggunakan suatu protokol OSPF atau EIGRP yang mendukungan itu, dan mengatur subnet mask dari berbagai alat penghubung dalam alamat ip menghubungkan sub-command. Untuk menggunakan supernets, harus lebih lanjut mengatur penggunaan route kelas ip. Contoh Diberikan Class C network ingin di subnet dengan kebutuhan berdasarkan jumlah host netA=14 hosts, netB=28 hosts, netC=2 hosts, netD=7 hosts, netE=28 hosts. Secara keseluruhan terlihat untuk melakukan hal tersebut di butuhkan 5 bit host 25-2=30 hosts dan 27 bit net, sehingga netA 14 hosts => ada 30 hosts, tidak terpakai 16 hosts netB 28 hosts => ada 30 hosts, tidak terpakai 2 hosts netC 2 hosts => ada 30 hosts, tidak terpakai 28 hosts netD 7 hosts => ada 30 hosts, tidak terpakai 23 hosts netE 28 hosts => ada 30 hosts, tidak terpakai 2 hosts Dengan demikian terlihat adanya ip address yang tidak terpakai dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah pada ip private akan tetapi jika ini di alokasikan pada ip public maka terjadi pemborosan dalam pengalokasian ip public tersebut. Untuk mengatasi hal ini dapat digunakan metoda VLSM, yaitu dengan cara sebagai berikut 1. Buat urutan berdasarkan penggunaan jumlah host terbanyak 14,28,2,7,28 menjadi 28,28,14,7,2. 2. Tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host 28 hosts + 1 network + 1 broadcast = 30 menjadi 32 ip /27 14 hosts + 1 network + 1 broadcast = 16 menjadi 16 ip /28 7 hosts + 1 network + 1 broadcast = 9 menjadi 16 ip /28 2 hosts + 1 network + 1 broadcast = 4 menjadi 4 ip /30 Sehingga blok subnet-nya menjadi netB 28 hosts => ada 30 hosts, tidak terpakai 2 hosts netE 28 hosts => ada 30 hosts, tidak terpakai 2 hosts netA 14 hosts => ada 14 hosts, tidak terpakai 0 hosts netD 7 hosts => ada 14 hosts, tidak terpakai 7 hosts netC 2 hosts => ada 2 hosts, tidak terpakai 0 hosts Contoh menghitung blok subnet VLSM Diketahui IP address Hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat = /20 Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka jumlah subnet adalah 2x = 24 = 16. Maka tiap blok subnetnya adalah Blok subnet ke 1 = Blok subnet ke 2 = Blok subnet ke 3 = Dan seterusnyas ampai dengan Blok subnet ke 16 = Selanjutnya ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu kemudian • Pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan subnet pertama yaitu /20 = 2x = 24 = 16 • Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini gunakan /24, maka didapat kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu Blok subnet VLSM 1-1 = Blok subnet VLSM 1-2 = Blok subnet VLSM 1-3 = Blok subnet VLSM 1-4 = Dan seterusnya sampai dengan Blok subnet VLSM 1-16 = = • Selanjutnya ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu kemudian pecah menjadi 162 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang diubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat Blok subnet VLSM 2-1 = Blok subnet VLSM 2-2 = Blok subnet VLSM 2-3 = Blok subnet VLSM 2-4 = Blok subnet VLSM 2-5 = Blok subnet VLSM 2-6 = Blok subnet VLSM 2-1 = Blok subnet VLSM 2-1 = BAB II PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut Ø Jadi dengan menggunakan konsep jaringan VLAN, jaringan dapat dibagi-bagi berdasarkan grup. Ø Jaringan bisa lebih aman dan bisa termanage dengan mudah oleh seorang administrator jaringan. Ø Mempermudah bagi pekerjaan seorang administrator jaringan dalam melakukan pengecekan dan monitoring clientnya. Ø Sebuah Virtual LAN merupakan fungsi logik dari sebuah switch. Fungsi logik ini mampu membagi jaringan LAN ke dalam beberapa jaringan virtual. Jaringan virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik yang sama. Saran Sebaiknya untuk sistem jaringan yang ada pada perkantoran, gedung perkuliahan, dan sekolah hendaknya menerapkan jaringan VLAN. Hal ini untuk memudahkan dalam monitoring terhadap client.

dua buah switch yang saling berhubungan antar vlan disebut